Sabtu, 16 November 2013

OPINI

Najihatul Fitri
3SA01
15611084
JURNALISTIK


Farhat Abbas adalah pengacara yang sering mengeluarkan pernyataan yang memancing kontroversi. Beliau berencana untuk mencalonkan diri sebagai presiden periode 2014-2019, namun apakah sikap Farhat Abbas selama ini sudah mencerminkan sosok seorang calon pemimpin?, apa jadinya Negara ini jika Farhat Abbas menjadi presiden?.

Menurut saya presiden yang kita butuhkan adalah seseorang yang bisa memberikan bukti bukan hanya sekedar janji-janji, yang lebih memilih mencari solusi dan prestasi  dibandingkan mencari sensasi dan kontroversi, yang bisa menjadi panutan bagi masyarakat bukan malah meresahkan masyarakat. Namun sosok Farhat Abbas tidak sama sekali sesuai dengan criteria seorang presiden. Farhat abbas  sering mengkritik orang lain melalui media sosial dengan perkataan yang tidak pantas diucapkan oleh seorang calon presiden. Beliau pun sering menuai sensasi untuk menaikan pamornya, dan yang paling menghebohkan adalah ia memiliki slogan “pejabat publik harus berani sumpa pocong”, menurut saya kalimat itu tidak pantas diucapkan oleh seorang yang terpelajar ditambah lagi beliau merupakan salah satu pakar hukum Indonesia. Bukankah pejabat publik sudah memiliki sumpah sendiri tertuang dalam konstitusi, dan itu atas nama Tuhan?, lantas kenapa harus ada sumpah pocong. Bagaimana mungkin orang seperti ini bisa menjadi presiden, maka menurut saya Farhat Abbas tidak layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar