Nama: Najihatul Fitri
Kelas: 2 SA 01
NPM: 15611084
MK: Soft Skill
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat
Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat
saya selesaikan. Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Soft
Skill (Ilmu Sosial Dasar). Pemahaman tentang manusia dan hal – hal yang
berkaitan dengannya sangat diperlukan, dengan suatu harapan
suatu masalah dapat diselesaikan dan dihindari kelak, sekaligus
menambah wawasan bagi kita semua.
Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Didiek Pramono selaku Dosen Soft Skill (Ilmu Sosial Dasar),
Universitas Gunadarma, Depok.
Makalah ini, tentunya masih jauh
dari kesempurnaan, karena penulis juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh
karena itu pengarahan, koreksi dan saran, sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Depok, 23 November 2012
Penulis
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah
Manusia senantiasa melakukan hubungan
dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekterm manusia akan
mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi
sosial bisa didefinisikan sebagai hubungan dan pengaruh timbal balik antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok individu yang lainnya.
Interaksi sosial merupakan bentuk dari dinamika sosial budaya yang ada didalam
masyarakat. Dengan demikian, dengan interaksi sosial akan memungkinkan
terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat yang akan membentuk hal-hal
yang baru yang membuat dinamika masyarakat menjadi hidup. Perubahan-perubahan
ini akan terjadi sambung-menyambung dari generasi yang satu ke generasi
berikutnya sepanjang zaman. nteraksi sosial itu sifatnya dinamis. Dalam
kenyataan sehari-hari terdapat tiga macam cakupan interaksi dalam definisi interaksi
sosial yaitu interaksi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok.
B.Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui proses interaksi sosial yang menjadi dasar pengembangan pada
keteraturan dan dinamika kehidupan sosial.
2. Untuk menambah pengetahuan kita tentang interaksi sosial lebih dalam lagi.
2. Untuk menambah pengetahuan kita tentang interaksi sosial lebih dalam lagi.
C.Rumusan Masalah
1.Proses-proses sosial dan interaksi sosial
2.Dinamika interaksi sosial
3.Bentuk-bentuk interaksi sosial
4.Kontak sosial
5.Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
6.Cara brmasyarakat manusia sebagai makhluk sosial
PEMBAHASAN
A.Proses –proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial adalah cara-cara
berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau
apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai
pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh
mempengaruhi abtara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi
dengan hukum, dan sebagainya. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan
bersama.
Bentuk umum proses sosial adalah
interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interaksi
sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi
sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara
orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara
kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu
kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Interaksi
Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial . Interaksi sosial antara
kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut
lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan
kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak
apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan
mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan
sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai
akibat hubungan termaksud.
B.Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan
sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok
maupun antara individu dengan kelompok. Dua Syarat terjadinya interaksi sosial
:
1.Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat
berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan
kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung
maupun tidak langsung.
2.Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada
perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
C.Kontak sosial
Kata kontak berasal dari bahasa Latin
con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Arti
secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru
terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak
perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya
perkembangan teknologi, orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa
menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah bukanlah syarat untuk
terjadinya suatu kontak.
Kontak sosial dapat terjadi dalam 3
bentuk :
1.Adanya orang-perorangan
Kontak sosial ini adalah apabila anak
kecil mempelajari kebuasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui
sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari
norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.
2.adanya orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau
sebaliknya
Kontak sosial ini misalnya adalah
seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma
masyarakat atau apabila suatu partai politik memkasa anggota-anggotanya
menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
3.Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia
lainnya.
Contohnya adalah dua partai politik
mengadakan kerja sama untuk mengalahkan parpol yang ketiga di pemilihan umum.
Terjadinya suatu kontak tidaklah
semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan
tersebut. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama,
sengangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan
sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.
Suatu kontak dapat bersifat primer
atau sekunder. Kontak perimer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung
bertemu dan berhadapan muka. Kontak sekunder memerlukan suatu perantara.
Sekunder dapat dilakukan secara langsung. Hubungan-hubungan yang sekunder
tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio, dst.
D.Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat
berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat
juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan
mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut hanya akan dapat
diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua
belah pihak belum tentu puas sepenunya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai
bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk poko dari interaksi sosial
tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi
itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak
menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gillin dan Gillin mengadakan
penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial
yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial :
1.Proses-proses yang asosiatif
a.Kerja Sama (Cooperation)
Suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan
bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan
untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan
tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim
yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima.
Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi
mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan
baik. Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya
(yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja
sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan
lainnya.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh
Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka
mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya
kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta
penting dalam kerjasama yang berguna”.
b.Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition dapat
diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia
yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada
suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun
kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan
mempunya dua tipe umum :
· Bersifat Pribadi : Individu,
perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
· Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya
terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di
suatu wilayah tertentu.
Bentuk-bentuk persaingan :
· Persaingan ekonomi : timbul karena
terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen.
· Persaingan kebudayaan : dapat
menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.
· Persaingan kedudukan dan peranan : di
dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui
sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
· Persaingan ras : merupakan persaingan
di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat
dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.
c.Kontraversi (Contravetion)
Kontraversi pada hakikatnya merupakan
suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau
pertikaian.
Bentuk kontraversi menurut Leo von
Wiese dan Howard Becker ada 5 :
yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan.
yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan.
Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker
ada 3 tipe umum kontraversi :
· Kontraversi generasi masyarakat :
lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat
cepat.
· Kontraversi seks : menyangkut
hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
· Kontraversi Parlementer : hubungan
antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang
menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan,
dst.
Tipe-tipe kontravensi :
· Kontavensi antar masyarakat setempat
yang berlainan (intracommunity struggle).
· Kontravensi antar golongan-golongan
dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle) Antagonisme keagamaan.
· Kontraversi intelektual, sikap meninggikan
diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau
sebaliknya.
E.Dinamika interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan faktor
utama dalam kehidupan sosial ,interaksi merupakan hubungan yang dinamis, yang
menyangkut hubungan timbalbalik antar individual.Ciri-ciri sebuah interaksi sosial
adalah sebagai berikut :
1. Pelakunya
lebih dari satu orang.
2. Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial.
3. Mempunyai maksud dan tujuan,terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan diperkirakan pelaku.
4. Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung.
Syarat terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak social ( social contact) dan komunikasi.Kontak dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama,dan tango artinya menyentuh.
2. Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial.
3. Mempunyai maksud dan tujuan,terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan diperkirakan pelaku.
4. Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung.
Syarat terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak social ( social contact) dan komunikasi.Kontak dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama,dan tango artinya menyentuh.
Kontak
sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu:
1. Kontak
antar individu.
2. Kontak antar individu dengan kelompok.
3. Kontak antar kelompok dengan kelompok lainnya.
2. Kontak antar individu dengan kelompok.
3. Kontak antar kelompok dengan kelompok lainnya.
F.Cara bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial
Masyarakat adalah tempat aktualisasi
seorang manusia sebagai makhluk sosial. Dalam bermasyarakat manusia memiliki
cara-cara tertentu untuk menyukseskan peran manusia sebagai makhluk sosial.
Cara-cara ini dikenal pula dengan bentuk interaksi sosial yang ada dalam
masyarakat. Berikut ini cara-cara yang dilakukan manusia untuk berinteraksi
dalah kehidupan bermasyarakat:
1.Imitasi
Dalam proses
ini seorang manusia sebagai makhluk sosial bersikap, bertindak, bertingkah laku
atau berpenampilan dalam rangka meniru oranglain. Hal ini dilakukan karena
dalam masyarakat biasanya adanya
persamaan inilah yang membuat interaksi dapat berjalan dengan menyenangkan.
Tentunya dengan tidak memperlihatkan peniruan itu secara jelas.
2.Sugesti
Sugesti ini
lebih kepada tindakan dalam rangka memberikan pengaruhkepada oranglain dalam
peran manusia sebagai makhluk sosial. Caranya dengan memberikan stimulus-stimulus
atau rangsangan tertentu yang membuat seseorang dengan mudah dipengaruhi.
Akibatnya, orang tersebut melakukan sugesti yang kita berikan tanpa berpikir
secara rasional.
3.Simpati
Simpati
adalah suatu sikap yang ada pada seseorang yang memiliki ketertarikan pada
individu lain yang ada dalam masyarakat. Ketertarikan ini bisa disebabkan oleh
penampilannya, kharismanya, kebijaksanaannya, pola pikirnya, dan lain
sebagainya. Unsur-unsur yang dianggap memiliki kesesuaian terhadap nilai-nilai
yang dianut oleh seseorang yang menaruh simpati tersebut dalam kodrat manusia
sebagai makhluk sosial.
4.Identifikasi
Suatu
keinginan untuk menyerupai atau mengidentikan diri seorang individu dengan
individu lainnya. Biasanya, sasaran yang di identifikasi adalah seorang tokoh
idola berasal dari public figure atau tokoh yang cukup dikenal oleh masyarakat.
Jadi, ketia orang tersebut tampil ia dapat mengingatkan kita pada tokoh yang ia
identifikasi tersebut.
5.Empati
Empati
adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang untuk turut serta merasakan suatu
hal yang dialami oleh oranglain yang ada dalam masyarakat. Ketika oranglain
mengalami sebuah penderitaan, maka seolah-olah kita ikut merasakan penderitaan
yang dialami orang tersebut.
PENUTUP
KESIMPULAN:
Berdasarkan tahap-tahap yang kami tempuh melalui pembahasan
dan penjelasan yang bertujuan untuk mengembangkan, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut.
1. Pentingnya sebuah sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
2. Komunikasi dapat membuat kesejahteraan hidup bagi setiap individu.
3. Interaksi sosial yang baik dan benar dapat mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.
4. Interaksi sosial antar individu sangat dibutuhkan dalam menjalin sebuah hubungan seperti dalam menjalin hubungan kekeluargaan.
1. Pentingnya sebuah sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
2. Komunikasi dapat membuat kesejahteraan hidup bagi setiap individu.
3. Interaksi sosial yang baik dan benar dapat mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.
4. Interaksi sosial antar individu sangat dibutuhkan dalam menjalin sebuah hubungan seperti dalam menjalin hubungan kekeluargaan.
Saran:
Hendaknya berinteraksi sosial dengan lingkungan atau
masyarakat dalam kehidupan kita. Semoga karya ilmiah ini menambah wawasan dan
pengetahuan kita juga bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar