Nama: Najihatul Fitri
Kelas: 2 SA 01
NPM: 15611084
MK: Soft Skill
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat
Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat
saya selesaikan. Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Soft
Skill (Ilmu Sosial Dasar). Pemahaman tentang manusia dan hal – hal yang
berkaitan dengannya sangat diperlukan, dengan suatu harapan
suatu masalah dapat diselesaikan dan dihindari kelak, sekaligus
menambah wawasan bagi kita semua.
Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Didiek Pramono selaku Dosen Soft Skill (Ilmu Sosial Dasar),
Universitas Gunadarma, Depok.
Makalah ini, tentunya masih
jauh dari kesempurnaan, karena penulis juga masih dalam tahap pembelajaran.
Oleh karena itu pengarahan, koreksi dan saran, sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Depok, 30 November 2012
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk Tuhan Yang
Maha Esa yang paling sempurna dari makhluk lainnya. Dengan segala kelebihan
yang dimiliki manusia dibanding makhluk lainnya membuat manusia memiliki
kedudukan atau derajat yang lebih tinggi. Manusia juga disertai akal, pikiran,
perasaan sehingga manusia dapat memenuhi segala keinginannya yang diberikan
Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan
tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati. Serta terkait serta
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik,
baik itu positis maupun negatif.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil dan sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya sesuai ketika tindakan-tindakan yang ia ambil dan sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
B.Rumusan Masalah
1.Manusia sebagai makhluk sosial
2.Manusia sebagai makhluk budaya
3.Definisi makhluk sosial menurut para ahli
4.Cara bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial
5.Fungsi dan tugas manusia sebagai makhluk sosial
6.Peran manusia sebagai makhluk sosial
7.Dinamika interaksi sosial
8.Ciri-ciri makhluk sosial
9.Perwujudan di masyarakat sebagai makhluk yang berbudaya
10.Perubahan sosial budaya
11.Faktor yang mempengaruhi perubahan budaya
C.Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sost Skill dan untuk menambah wawasan kita tentang “Manusia
sebagai makhluk sosial” termasuk definisi, cara bermasyarakat, fungsi dan
tugasnya, peran, dinamika interaksi sosial, serta ciri-ciri makhluk sosial.
PEMBAHASAN
A.Manusia
sebagai makhluk sosial
Dalam kehidupan sehari-hari kita
tidak lepas dari pengaruh orang lain. Ketika kita berada di suatu tempat kita
harus tunduk dan patuh terhadap peraturan dimana kita berada. Manusia dikatakan
mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri
dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan
pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain .
seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing.
Misalnya, orang kaya cenderung berteman dengan orang kaya. Orang yang
berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman sesama artis.
Manusia dikatakan juga sebagai mahluk
sosial karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia jika tidak hidup di
tengah-tengah manusia. Ketika bayi lahir, ia memerlukan pertolongan manusia
lain,Beda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir hanya dalam
beberapa menit saja ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti
induknya. Karena untuk mempertahankan dirinya hewan di bekali insting. Insing
atau naluri adalah sesatu yang sejak lahir, yang diperoleh bukan memalui proses
belajar.
B.Manusia
Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah mahluk berbudaya.
Berbudaya merupakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Manusia adalah
makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia
harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka
bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai
kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi
kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk
menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan.
Dengan berbudaya, manusia dapat
memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya. Manusia menggunakan akal
dan budinya dalam berbudaya. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam
sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui
sikap-sikap budaya yang mampumendukungnya.
Banyak pengertian tentang budaya atau
kebudayaan. Kroeber dan Kluckholn (1952) menginventarisasi lebih dari 160
definisi tentang kebudayaan, namun pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang
bersifat prinsip.
Konsep kebudayaan membantu dalam membandingkan berbagai
mahluk hidup. Isu yang sangat penting adalah kemampuan belajar. Lebah melakukan
aktifitasnya hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun dalam bentuk
yang sama. Setiap jenis lebah mempunyai pekerjaan yang khusus dan melakukan
kegiatannya secara kontinyu tanpa memperdulikan perubahan lingkungan
disekitarnya. Lebah pekerja terus sibuk mengumpulkan madu untuk koloninya.
Tingkah laku ini sudah terprogram dalam gen mereka yang berubah secara sangat
lambat dalam mengikuti perubahan lingkungan di sekitarnya. Perubahan tingkah
laku lebah akhirnya harus menunggu perubahan dalam gen. Hasilnya adalah
tingkah-laku lebah menjadi tidak fleksibel.
C.Definisi makhluk sosial menurut para ahli
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi makhluk sosial menurut para ahli:
1.Dr. JOHANNES GARANG
Makhluk sosial adalah makhluk
berkelompok dan tidak mampu hidup menyendiri.
2.NANA SUPRIATNA
Makhluk sosial adalah makhluk yang
memiliki kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya sebagai
kebutuhan dasar yang disebut kebutuhan sosial (social needs).
3.WALUYO
Makhluk sosial adalah makhluk yang
selalu berinteraksi dengan sesamanya, saling membutuhkan satu sama lain.
4.ARISTOTELES
Makhluk sosial merupakan zoon
politicon, yang berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan
berinteraksi satu sama lain
5.MOMON SUDARMA
Makhluk sosial merupakan makhluk yang
dalam kesehariannya sangat membutuhkan peran makhluk yang lainnya.
6.MUHAMMAD ZUHRI
Makhluk sosial adalah makhluk yang
tidak akan sanggup hidup sedniri, selalu bergantung pada orang lain dan apa
yang dibutuhkannya dalam hidup juga dibutuhkan pula oleh orang lain.
7.DELIARNOV
Makhluk sosial adalah makhluk yang
mustahil dapat hidup sendiri serta membutuhkan sesamanya dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
8.LITURGIS
Makhluk sosial merupakan makhluk yang
saling berhubungan satu sama lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup
bersama.
D.Fungsi dan tugas manusia sebagai makhluk sosial
Manusia
sebagai makhluk sosial memili fungsi dan tugas yang harus diembannya. Baik itu
dalam masyarakat dan kemasyarakatan Selain itu, juga fungsi dan tugasnya di
masyarakat sebagai wadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia. Manusia
sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan funsi dalam keluarga sebagai lingkungan
sosial terkecil. Agar individu-individu menjadi satu anggota keluarga untuk
dapat menjadi manusia sebagai makhluk sosial.
E.Peran manusia sebagai makhluk sosial
Sebagai mahluk hidup yang berada di
muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk
sosial, dalam asrti manusia senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan
sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia
senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar
kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya,
berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul
aktifitas manusia seperti perubahan sosial. Secara sosial sebenarnya manusia
merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam
berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia
memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu,
misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga
serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.
Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. AKibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. AKibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
F.Ciri-ciri makhluk sosial
Sebagai manusia, kita semua adalah
makhluk sosial. Kita tidak akan sanggup hidup sendirian. Kita membutuhkan
kehadiran orang lain dalam menjalani hidup ini. Ciri-ciri utama manusia sebagai
makhluk sosial adalah hidup berbudaya, dalam arti hidup menggunakan akal budi
dalam suatu sistem nilai yang berlaku dalam kurun waktu tertentu. Hidup
berbudaya tersebut dapat meliputi filsafat, dalam arti pandangan hidup,
politik, ilmu, teknologi, komunikasi, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan.
Sekalipun manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dapat dibedakan
dalam arti hak dan kewajibannya, tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan. Hal
ini dikarenakan manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan manusia
sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan. Masing-masing individu diakui secara penuh harkat dan
martabatnya dalam mencapai kebahagiaan bersama. Keselarasan adalah keadaan yang
menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman, damai, sehingga akan timbul
ketenteraman lahir dan batin. Keselarasan tersebut akan terwujud apabila
masing-masing unsur tahu akan fungsi, tugas, hak, dan kewajibannya dengan
melaksanakan tugas sesuai dengan darmanya. Sedangkan keserasian adalah keadaan
yang menggambarkan terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan
bersama. Keseimbangan adalah keadaan yang menggambarkan bahwa masing-masing
unsur yang terlibat dalam hidup bersama dan dalam hubungan bersama diperlakukan
sepatutnya. Masing-masing mendapatkan perlakuan sesuai dengan kodrat, harkat,
martabat, tugas, hak, dan kewajiban. Dengan terjadinya keseimbangan tersebut,
maka akan tercipta keadilan.
G.Perwujudan di masyarakat sebagai makhluk yang berbudaya
Menurut JJ. Hogman dalam bukunya “The World of Man” membagi
budaya dalam tiga wujud yaitu: ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan
Koencaraningrat, dalam buku “Pengantar Antropologi” menggolongkan wujud budaya
menjadi:
· Sebagai
suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya
· Sebagai
suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
· Sebagai
benda-benda hasil karya manusia.
Berdasarkan bentuknya, budaya dapat dibagi menjadi 2 yaitu
budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret atau nyata:
1.Budaya
yang bersifat abstrak, adalah budaya yang tidak dapat dilihat secara kasat mata
karena bearada dalam pemikiran manusia. Contohnya yaitu ide, gagasan, cita-cita
dan lain sebagainya.
2.Budaya
yang bersifat konkret, adalah budaya yang berpola dari tindakan atau
peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat,
diamati, disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan
sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku,
bahasa dan materi.
·
Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau
bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam
masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior)
masyarakatnya.
·
Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem
simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga
(auditory). Ada pula yang berpendapat bahwa bahasa adalah suatu perjanjian
tidak tertulis yang telah kita tandatangani dan berlaku seumur hidup. Dengan
bahasa, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga manusia dapat
saling bertukar pikiran sehingga hasil dari pertukaran tersebut adalah budaya
yang semakin kaya dan kebudayaan yang berkembang dan semakin maju seiring
dengan perkembangan zaman.
·
Materi
Budaya materi adalah hasil dari
aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan,
kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat
transportasi.
Substansi utama budaya adalah sistem
pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. Tiga
unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.
H.Perubahan
Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah
gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan
gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan
itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin
mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia
sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
I.Faktor Yang
Mempengaruhi Perubahan Sosial Budaya
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial
budaya, yaitu :
1. tekanan
kerja dalam masyarakat.
2. keefektifan
komunikasi.
3. perubahan
lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul
akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak
dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada
ditemukannya sistem pertanian , dan kemudian memancing
inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa manusia dikatakan sebagai mahluk
sosial dan budaya karena beberapa alasan, yaitu :
1. Manusia
tunduk pada aturan, norma sosial
2. Perilaku
manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
3. Manusia
memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi
manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
B.SARAN
Ada baiknya jika kita menjadi
individu yang mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, karena
bagaimanapun kita adalah manusia yang merupakan makhluk sosial, kita pasti
tidak bisa hidup berindividu tanpa orang lain. Dan kita harus berprilaku sesuai
dengan nilai kesopanan dimana kita berada, jika kita tinggal dan hidup dalam
ruang lingkup budaya timur maka sepatutnya kita mengikuti peraturan-peraturan
dalam budaya timur.
Ada baiknya
pula jika kita menghargai dan menghormati lingkungan sekitar kita, seperti
mentaati peraturan, menghargai orang lain, dan menghormati siapapun. Karena
dengan seperti itu kita akan lebih bisa diterima dalam proses interaksi sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar