Rabu, 27 Juni 2012

Soft Skill (Pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara)


NAMA KELOMPOK:
1. ALGANA PRABANDARU
2. AWALIA PUTRI RAHMA
3. FAJAR ARMANDO
4. NAJIHATUL FITRI

KELAS: 1SA 02
Mata Kuliah: SOFT SKILL


I.Minograph Provinsi


Provinsi Sulawesi Utara terletak di jazirah utara Pulau Sulawesi dan merupakan salah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa. Dilihat dari letak geografis Sulawesi Utara terletak pada 0.300-4.300 Lintang Utara (LU) dan 1210-1270 Bujur Timur (BT). Kedudukan jazirah membujur dari timur ke barat dengan daerah paling utara adalah Kepulauan Sangihe dan Talaud, dimana wilayah kepulauan ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina. Ibu kota Sulawesi Utara adalah Manado.Terdapat beberapa Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Utara diantaranya: Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Manado, Kota Tomohon.
            Makanan khas Sulawesi Utara yang paling populer adalah tinutuan atau midal (bubur Manado). Di daerah Minahasa terdapat makanan khas yang jarang ditemui di daerah lainnya di Indonesia seperti daging ular dan paniki (daging kelelawar). Makanan khas lainnya seperti woku blanga dan cakalang fufu sering ditemui di daerah pesisir.


II.Tourism sites and activities
          Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu tempat wisata di Indonesia yang dapat dijadikan referensi wisatawan untuk berlibur, karena di Sulawesi Utara terdapat banyak objek wisata yang bisa dikunjungi diantaranya:

1.Danau Linow



Danau tiga warna - jingga, hijau dan biru - adalah keistimewaan dari danau dengan air yang mengandung belerang ini. Danau Linow tak terlalu besar, dikelilingi bukit dan gunung-gunung. Udaranya dingin karena angin lembah yang terus menerus menerpa pinggiran danau. Di sini, Anda masih dapat menjumpai kawanan burung bangau yang bermain di tepi danau, Tentunya Anda pun dapat menikmati keindahan danau yang unik ini. Di sekitar Danau Linow, juga terdapat beberapa retakan tanah yang mengeluarkan asap belerang. Danau Linow berada di Desa Lahendong, JI. Raya Lahendong (Sonder - Tomohon). Di sekitar danau ini terdapat satwa endemik berupa burung blibis dan serangga yang oleh penduduk setempat dinamakan "sayok" atau "komo". Serangga unik yang hidup di air tapi bersayap dan bisa terbang ini menjadi konsumsi penduduk setempat. Kadang-kadang terdengar kicauan burung-burung kecil dan burung putih besar yang melintasi danau. Di sekeliling tepi danau ini terdapat rerumputan hijau yang dapat dijadikan tempat yang ideal untuk makan siang bergaya piknik bersama keluarga atau kerabat.

2.Gunung Lokon



Terletak di sebelah barat dan tak jauh dari resort, gunung Lokon yang masih aktif menyajikan panorama pegunungan yang luar biasa dan lahar yang telah membatu memanjang berkelok sampai ke dekat kawah yang sering mengepulkan asap (dengan jalan kaki cepat hanya memakan waktu 45 menit). Kadang-kadang gunung ini menunjukkan aktivitasnya dengan menyemburkan abu sampai ke wilayah-wilayah pemukiman di sekitarnya.

3.Gunung Mahawu



Gunung Mahawu adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di timur gunung berapi Gunung Lokon-Gunung Empung di Sulawesi Utara,Indonesia. Gunung Mahawu memiliki lebar 180 m dan kedalaman kawah 140 m dengan dua kerucut Piroklastik di lereng utara.  Lerengnya yang landai menawarkan perjalanan yang kurang menantang namun pemandangannya tak kalah mengesankan. Di dalam kawahnya yang bisa dikelilingi dengan cukup mudah tersembunyi danau hijau zamrud yang beruap dengan simpanan belerang berwarna kuning. Kawah Gunung Mahawu adalah kawah mungil mendekati puncak gunung tersebut. Banyak pelancong datang ke sini untuk camping, merasakan sejuknya udara pegunungan. Dari pasar tradisional Tomohon, jaraknya hanya sekitar 30 menit atau 1 jam dari Manado. Kawah bisa dicapai dengan cara trekking selama 2 jam, atau arahkan mobil ke Desa Rurukan yang berjarak 10 menu dari entry point, lalu dari sana naik ojek sekitar 30 menit sampai ke puncak. Biayanya Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-. Bumi perkemahannya berada tak jauh dari kawah. Tempat yang nyaman untuk menikmati panorama dan kesejukan udara dari puncak gunung, terutama bagi yang belum pernah naik gunung.

4.Air Terjun Kali



Terletak di Pineleng Kota Manado. Meski perjalanan menuju objek wisata alam Air Terjun Kali di Desa Kali, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, cukup menguras tenaga, namun tetap saja diburu banyak pengunjung. Alasannya adalah dapat Anda tempuh selama 45 menit dari pusat Kota Manado untuk menikmati lokasi tersebut. Medan yang dilalui cukup menantang perjalanan Anda, berbukit-bukit dan berkelok-kelok. Ditambah lagi, pejalan kaki harus melewati hutan  belantara yang masih perawan. Jalan setapak yang dibangun pemerintah menuju ke lokasi tersebut juga tampak tidak terawat, ditumbuhi lumut. Bila tidak ekstra hati-hati, jalan ini amat licin, terutama di musim hujan. Namun, keletihan sewaktu menempuh perjalanan tidak terasa lagi begitu tiba di lokasi dan menyaksikan keindahan objek wisata alam anugerah Yang Mahakuasa ini. Para pengunjung domestik maupun mancanegara sangat kagum dengan menyaksikan panorama alamnya yang masih alami. Sulawesi Utara memang memiliki beberapa kekayaan panorama alam berupa air terjun. Tetapi yang berada di Desa Kali punya daya tarik tersendiri. Tiga tahapan menarik terlihat pada objek wisata ini. Sebelum air terjun, di atasnya tampak air luncur yang mengalir begitu deras di atas batu menyerupai papan. Dari situ air tertampung pada kolam berbentuk air pusar, lalu dari ketinggian 60 meter, air jatuh. Air Terjun Kali terdiri dari dua air terjun yang bersebelahan, setinggi 25 meter dan menimbulkan deru besar yang mempesona. Tiket masuknya hanya Rp. 2.100,- per orang. Anda pun harus siap membawa minuman serta cemilan sendiri.

5.Gua Jepang



Gua ini berada di pinggir jalan propinsi di antara Desa Kiawa dan Kawangkoan, sekitar 45 km dari Kota Manado.  Terdapat peninggalan bangsa Jepang berupa sejumlah gua yang dibangun di masa Perang Dunia Kedua. Suatu kenangan yang menakutkan dari salah satu pergolakan dalam sejarah Indonesia.

6.Danau Tondano






Siapa tak kenal Danau Tondano? Danau yang berada di dataran tinggi Minahasa ini adalah danau yang terbesar di Sulawesi Utara. Konon danau ini terjadi karena letusan yang dahsyat karena ada kisah sepasang insan manusia yang berlainan jenis melanggar larangan orang tua untuk kawin dengan nekat lari di hutan. Sebagai akibat melanggar nasihat orang tua maka meletuslah kembaran gunung kaweng tersebut sehingga menjadi danau Tondano.
Luasnya danau Tondano lebih dari 4.000 hektar. Paling cocok menikmati panorama Danau Tondano yang dikelilingi Pegunungan Lembean ini sambil menyantap ikan bakar khas Manado dari resto-resto yang berjajar di sepanjang jalan utama Danau Tondano. Semilir angin yang berhembus sepoi-sepoi membuat Anda tak ingin pergi dari tempat itu. Nikmati keindahan Danau Tondano saat makan siang atau di sore hari kala matahari tak terlalu menyengat. Danau ini juga berdekatan dengan tempat-tempat wisata lain yang tak kalah indahnya, sehingga Anda dapat sebelumnya atau sesudahnya mengunjungi tempat-tempat lain, seperti Kawah Mahawu atau Puncak Temboan. Bawa juga alat memancing, karena Danau Tondano kaya akan ikan. Atau, kelilingi danau dengan perahu sewaan dan seabrek aktifitas lain yang biasanya ditawarkan di akhir pekan. Namun kekurangan dari Danau ini adalah tidak tersedianya septik tank yang memadai bagi masyarakat yang bermukim di kawasan sekitar Danau Tondano, sehingga masyarakat mebuang kotoran manusia ke dalam perairan danau yang mengakibatkan peningkatan bakteri ecoli.
Para penduduk di sekitar pesisir danau menghasilkan aneka produk kerajinan tangan eceng gondok, kayu, rotan untuk di ekspor ke Australia dan Eropa.
Tempat pariwisata ini dipromosikan melalui internet, Televisi, Majalah dan lain-lain.

7.Taman Nasional Tangkoko




Dengan luas 8.429 hektar, kawasan ini memiliki keunikan satwa yang jarang ditemui di tempat lain, yaitu satu spesies bernama Tarsius. Sekitar 15 jenis ditemukan di sini, namun yang dikenal betul baru sedikit, di antaranya Spektrum, Dayana dan Pumulus. Tarsius adalah sejenis monyet 'mini'. Besarnya hanya seibu jari, dengan mata belo yang menggemaskan! Jenis Spektrum senang tinggal di pohon yang berlubang, seperti beringin. Satu pohon biasanya ada 6 Tarsius. Namun walaupun tinggal berenam, Tarsius adalah satu-satunya satwa yang dikenal menerapkan sistem monogami, alias selalu setia dengan satu pasangan saja. Kalau Spektrum hidup di pohon, lain lagi dengan Pumulus dan Dayana. Mereka lebih suka bermukim di tanah, di puncak-puncak gunung.
Selain Tarsius, di Taman Nasional Tangkoko juga ditemui sejenis monyet yang bernama Macacranica (yaki) dan kurang lebih 149 jenis burung. Yang paling besar adalah burung Rangkong. Orang Minahasa menyebutnya burung Taon, karena di paruhnya ada strip hitam yang konon menunjukkan umur dan setiap tahun garisnya bertambah satu.
 Tiket masuk Taman Nasional Tangkoko hanya Rp. 3.000,- per orang dan jika Anda membutuhkan pemandu, para petugas di Balai Taman Nasional ini bisa mengaturnya, dengan biaya antara Rp. 50.000,-hingga Rp. 100.000,- per trip, tergantung lamanya perjalanan dan penghargaan Anda terhadap jasa mereka.
8.Pulutan
Pulutan merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Ramboken, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Sebuah desa khusus dengan kerajinan tembikar dan perabot rumah dari tanah liat.
9.Watu Pinabetengan
Tempat ini sebetulnya cukup sederhana. Hanya sebongkah batu besar berukuran 4 x 2 m di puncak sebuah bukit, yang dipenuhi dengan beberapa coretan yang katanya mengandung makna-makna tertentu. Tempat ini dipercaya sebagai tempat para leluhur Minahasa keturunan Toar dan Lumimuut (nenek moyang masyarakat Minahasa) untuk bertemu dan bermusyawarah. Para leluhur ini (dotu dotu) bertemu di tengah bongkahan batu besar tersebut dan meninggalkan beberapa bukti seperti goresan-goresan gambar dan simbol-simbol di permukaan batu. Hingga kini, makna dan arti dari simbol-simbol tersebut belum dapat dideskripsikan secara pasti. 



Watu Pinabetengan terdapat di Desa Pinabetengan, Kecamatan Tonpase, 50 km atau satu jam lebih dari Manado. Tak ada kendaraan umum yang melewati obyek wisata ini, pun tak ada tiket masuk. Selain itu, tak ada penjual makanan atau minuman. Jadi Anda harus membawa kendaraan sendiri serta bekal yang cukup. Walau begitu, kini bongkahan batu besar tersebut telah diberi atap dan dipugar dengan baik.
Karena jauh dari jalan besar, Watu Pinabetengan pun menjadi sunyi dan terpencil. Namun di waktu-waktu tertentu, sebagian orang yang mempercayai arti dan makna dari Watu Pinabetengan sebagai tempat yang mampu memberikan berkat tersendiri, berdatangan dari berbagai daerah untuk berdoa meminta berkat dan keberuntungan kepada para leluhur.

11.Taman Nasional Laut Bunaken



 


Taman laut Bunaken berada di Kel.Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado yang dapat ditempuh selama 35 menit dari pusat kota dengan menggunakan kapal motor. Kapal reguler berangkat ke Pulau Bunaken setiap pukul 14.00 WITA dengan tarif sekitar Rp. 20.000,- dari Pasar Jengki (muara Sungai Kuala Jengki). Namun tentunya pilihan ini hanya untuk yang ingin menginap di Pulau Bunaken. Sebab, dari Bunaken, kapal ini baru kembali ke Manado sekitar pukul 08.00 WITA keesokan harinya. Untuk waktu yang lebih bebas, puluhan perahu sewaan tersebar di pelabuhan di depan Hotel Celebes, Jl. Rumambi (Kompleks Pasar Ikan Tua). Mulai dari perahu kayu yang membutuhkan waktu 1 jam ke Bunaken hingga speedboat yang hanya memakan waktu separuhnya. Harga per hari pun beragam, mulai dari Rp. 300.000,hingga Rp. 500.000,-.
Pada awalnya Bunaken adalah pulau karang. Luas wilayahnya sekitar 887,5 hektar dengan kondisi morfologi sedikit bergelombang. Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu Taman Laut terindah di dunia. Sebagian besar wilayah pantainya terdiri dari hutan bakau dan pasir putih. Lautnya terdapat terumbu karang keras dan lembut, dinding karang yang terjal, dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, kura-kura, Mandarin Fish, kuda laut, ikan pari, dan yang terkenal adalah ikan purba Raja Laut (Coleacant) dan masih banyak lagi yang membentuk taman laut nan indah.
Keindahan taman lautnya dapat dilihat pada lokasi-lokasi yang disebut dengan Lekuan 1, 2, dan 3, Fukui, Mandolin, Tanjung Paragi, Ron’s Point, Sachiko Point, Pangalisang, Muka Kampung, dan Bunaken Timur. Merupakan tempat wisata Laut dan wisata bahari dengan obyek kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan, berupa menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), dan photografi underwater (foto bawah laut); serta berjemur badan dan tamasya pantai. Fasilitas yang disediakan di taman laut Bunaken, yaitu perahu berkaca, diving center, cottage (penginapan) rumah makan, pendopo, dan kios cenderamata.


IV.Kendala-kendala tempat wisata di Provinsi Sulawesi Utara

·Terbatasnya penerbangan langsung dari luar negeri.
·Terbatasnya fasilitas di Bandara Sam Ratulangi Manado dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan untuk mendukung kenyamanan penumpang sebagai banadara internasional terutama soal kebersihan dan modernisasi fasilitas.
·Terbatasnya kapasitas ruas jalan antar destinasi pariwisata Bogani Nani Wartabone, Manado Kota, Tomohon-Tondano, Bunaken dan Bitung-Lembeh, Likupang dan Sangihe Talaud dalam aksebilitas darat.
·Belum terintegrasinya jaringan aksebilitas dan moda angkutan transportasi, khususnya di titik hub untuk mendukung kemudahan pergerakan wisatawan antar destinasi.

V.Saran

­­­ - Menurut kami fasilitas di bandara sam ratulangi Manado dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan terutama soal kebersihan dan modernisasi fasilitas sehingga dapat membuat kenyamanan bagi parawisatawan yang datang ke provinsi sulawesi utara.
 - Membuat jaringan aksebilitas dan moda angkutan transportsi khususnya di titik hubungan untuk mendukung pergerakan wisatawan antar destinasi dan menambahkan kapasitas ruas jalan antar destinasi pariwisata Bogani Nani Wartabone,Manado Kota, Tomohon-Tondano,Bunaken dan Bitung-Lembah Lingkupang dan sangihe Talaud dalam akses aksebilitas darat.
 - Menjaga kebersihan di kawasan pariwisata khususnya Sulawesi utara untuk kenyamanan para wisatawan dan jangan merusak tempat parawisata dan kita harus melestarikan tempat-tempat pariwisata serta mahluk hidup yang ada di dalamnya.  

1 komentar:

  1. postingannya mantap gan...
    sangat2 bagus dan bermanfaat infonya :D
    Mau menikmati liburan dengan paket wisata unik dari Sumatera Barat, kunjungi kami di TOURS MINANGKABAU
    Terima kasih

    BalasHapus