NAMA KELOMPOK:
1. ALGANA PRABANDARU
1. ALGANA PRABANDARU
2. AWALIA PUTRI RAHMA
3. FAJAR ARMANDO
4. NAJIHATUL FITRI
KELAS: 1SA 02
Mata Kuliah: SOFT SKILL
I.Minograph Provinsi
Provinsi Sulawesi Utara terletak di
jazirah utara Pulau Sulawesi dan merupakan salah satu dari tiga provinsi di
Indonesia yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa. Dilihat dari letak
geografis Sulawesi Utara terletak pada 0.300-4.300 Lintang Utara (LU) dan
1210-1270 Bujur Timur (BT). Kedudukan jazirah membujur dari timur ke barat
dengan daerah paling utara adalah Kepulauan Sangihe dan Talaud, dimana wilayah
kepulauan ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina. Ibu kota
Sulawesi Utara adalah Manado.Terdapat beberapa Kabupaten dan Kota di Provinsi
Sulawesi Utara diantaranya: Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten
Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Utara, Kota
Bitung, Kota Manado, Kota Tomohon.
Makanan khas
Sulawesi Utara yang paling populer adalah tinutuan atau midal (bubur Manado).
Di daerah Minahasa terdapat makanan khas yang jarang ditemui di daerah lainnya
di Indonesia seperti daging ular dan paniki (daging kelelawar). Makanan khas
lainnya seperti woku blanga dan cakalang fufu sering ditemui di daerah pesisir.
II.Tourism
sites and activities
Provinsi Sulawesi Utara merupakan
salah satu tempat wisata di Indonesia yang dapat dijadikan referensi wisatawan
untuk berlibur, karena di Sulawesi Utara terdapat banyak objek wisata yang bisa
dikunjungi diantaranya:
1.Danau
Linow
Danau tiga warna - jingga, hijau dan biru - adalah
keistimewaan dari danau dengan air yang mengandung belerang ini. Danau Linow
tak terlalu besar, dikelilingi bukit dan gunung-gunung. Udaranya dingin karena
angin lembah yang terus menerus menerpa pinggiran danau. Di sini, Anda masih
dapat menjumpai kawanan burung bangau yang bermain di tepi danau, Tentunya Anda
pun dapat menikmati keindahan danau yang unik ini. Di sekitar Danau Linow, juga
terdapat beberapa retakan tanah yang mengeluarkan asap belerang. Danau Linow
berada di Desa Lahendong, JI. Raya Lahendong (Sonder - Tomohon). Di sekitar
danau ini terdapat satwa endemik berupa burung blibis dan serangga yang oleh
penduduk setempat dinamakan "sayok" atau "komo". Serangga
unik yang hidup di air tapi bersayap dan bisa terbang ini menjadi konsumsi
penduduk setempat. Kadang-kadang terdengar kicauan burung-burung kecil dan burung
putih besar yang melintasi danau. Di sekeliling tepi danau ini terdapat
rerumputan hijau yang dapat dijadikan tempat yang ideal untuk makan siang
bergaya piknik bersama keluarga atau kerabat.
2.Gunung Lokon
Terletak di sebelah barat dan tak jauh dari resort, gunung
Lokon yang masih aktif menyajikan panorama pegunungan yang luar biasa dan lahar
yang telah membatu memanjang berkelok sampai ke dekat kawah yang sering
mengepulkan asap (dengan jalan kaki cepat hanya memakan waktu 45 menit).
Kadang-kadang gunung ini menunjukkan aktivitasnya dengan menyemburkan abu
sampai ke wilayah-wilayah pemukiman di sekitarnya.
3.Gunung Mahawu
Gunung Mahawu adalah gunung
berapi stratovolcano yang terletak di timur gunung
berapi Gunung Lokon-Gunung Empung di Sulawesi Utara,Indonesia. Gunung Mahawu memiliki lebar
180 m dan kedalaman kawah 140 m dengan dua kerucut Piroklastik di lereng utara. Lerengnya yang landai menawarkan
perjalanan yang kurang menantang namun pemandangannya tak kalah mengesankan. Di
dalam kawahnya yang bisa dikelilingi dengan cukup mudah tersembunyi danau hijau
zamrud yang beruap dengan simpanan belerang berwarna kuning. Kawah Gunung
Mahawu adalah kawah mungil mendekati puncak gunung tersebut. Banyak pelancong
datang ke sini untuk camping, merasakan sejuknya udara pegunungan. Dari pasar
tradisional Tomohon, jaraknya hanya sekitar 30 menit atau 1 jam dari Manado.
Kawah bisa dicapai dengan cara trekking selama 2 jam, atau arahkan mobil ke
Desa Rurukan yang berjarak 10 menu dari entry point, lalu dari sana naik ojek
sekitar 30 menit sampai ke puncak. Biayanya Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-.
Bumi perkemahannya berada tak jauh dari kawah. Tempat yang nyaman untuk
menikmati panorama dan kesejukan udara dari puncak gunung, terutama bagi yang
belum pernah naik gunung.
4.Air Terjun Kali
Terletak di Pineleng Kota Manado. Meski
perjalanan menuju objek wisata alam Air Terjun Kali di Desa Kali, Kabupaten
Minahasa, Sulawesi Utara, cukup menguras tenaga, namun tetap saja diburu banyak
pengunjung. Alasannya adalah dapat Anda tempuh selama 45 menit dari pusat Kota
Manado untuk menikmati lokasi tersebut. Medan yang dilalui cukup menantang
perjalanan Anda, berbukit-bukit dan berkelok-kelok. Ditambah lagi, pejalan kaki
harus melewati hutan belantara yang
masih perawan. Jalan setapak yang dibangun pemerintah menuju ke lokasi tersebut
juga tampak tidak terawat, ditumbuhi lumut. Bila tidak ekstra hati-hati, jalan
ini amat licin, terutama di musim hujan. Namun, keletihan sewaktu menempuh
perjalanan tidak terasa lagi begitu tiba di lokasi dan menyaksikan keindahan
objek wisata alam anugerah Yang Mahakuasa ini. Para pengunjung domestik maupun
mancanegara sangat kagum dengan menyaksikan panorama alamnya yang masih alami. Sulawesi
Utara memang memiliki beberapa kekayaan panorama alam berupa air terjun. Tetapi
yang berada di Desa Kali punya daya tarik tersendiri. Tiga tahapan menarik
terlihat pada objek wisata ini. Sebelum air terjun, di atasnya tampak air
luncur yang mengalir begitu deras di atas batu menyerupai papan. Dari situ air
tertampung pada kolam berbentuk air pusar, lalu dari ketinggian 60 meter, air
jatuh. Air Terjun Kali terdiri dari dua air terjun yang bersebelahan, setinggi
25 meter dan menimbulkan deru besar yang mempesona. Tiket masuknya hanya Rp.
2.100,- per orang. Anda pun harus siap membawa minuman serta cemilan sendiri.
5.Gua Jepang
Gua ini berada di pinggir jalan
propinsi di antara Desa Kiawa dan Kawangkoan, sekitar 45 km dari Kota Manado.
Terdapat peninggalan bangsa Jepang berupa sejumlah gua yang dibangun di
masa Perang Dunia Kedua. Suatu kenangan yang menakutkan dari salah satu
pergolakan dalam sejarah Indonesia.
6.Danau Tondano
Siapa tak kenal Danau Tondano? Danau
yang berada di dataran tinggi Minahasa ini adalah danau yang terbesar di
Sulawesi Utara. Konon danau ini terjadi karena
letusan yang dahsyat karena ada kisah sepasang insan manusia yang berlainan
jenis melanggar larangan orang tua untuk kawin dengan nekat lari di hutan.
Sebagai akibat melanggar nasihat orang tua maka meletuslah kembaran gunung
kaweng tersebut sehingga menjadi danau Tondano.
Luasnya danau Tondano lebih dari
4.000 hektar. Paling cocok menikmati panorama Danau Tondano yang
dikelilingi Pegunungan Lembean ini sambil menyantap ikan bakar khas
Manado dari resto-resto yang berjajar di sepanjang jalan utama Danau Tondano.
Semilir angin yang berhembus sepoi-sepoi membuat Anda tak ingin pergi dari
tempat itu. Nikmati keindahan Danau Tondano saat makan siang atau di sore hari
kala matahari tak terlalu menyengat. Danau ini juga berdekatan dengan
tempat-tempat wisata lain yang tak kalah indahnya, sehingga Anda dapat
sebelumnya atau sesudahnya mengunjungi tempat-tempat lain, seperti Kawah Mahawu
atau Puncak Temboan. Bawa juga alat memancing, karena Danau Tondano kaya akan
ikan. Atau, kelilingi danau dengan perahu sewaan dan seabrek aktifitas lain yang
biasanya ditawarkan di akhir pekan. Namun kekurangan dari Danau ini adalah tidak
tersedianya septik tank yang memadai bagi masyarakat yang bermukim di kawasan
sekitar Danau Tondano, sehingga masyarakat mebuang kotoran manusia ke dalam
perairan danau yang mengakibatkan peningkatan bakteri ecoli.
Para penduduk di sekitar pesisir
danau menghasilkan aneka produk kerajinan tangan eceng gondok, kayu, rotan
untuk di ekspor ke Australia dan Eropa.
Tempat pariwisata ini dipromosikan
melalui internet, Televisi, Majalah dan lain-lain.
7.Taman Nasional Tangkoko
Dengan luas 8.429 hektar, kawasan ini
memiliki keunikan satwa yang jarang ditemui di tempat lain, yaitu satu spesies
bernama Tarsius. Sekitar 15 jenis ditemukan di sini, namun yang dikenal
betul baru sedikit, di antaranya Spektrum,
Dayana dan Pumulus. Tarsius adalah sejenis monyet 'mini'.
Besarnya hanya seibu jari, dengan mata belo yang menggemaskan! Jenis Spektrum
senang tinggal di pohon yang berlubang, seperti beringin. Satu pohon biasanya
ada 6 Tarsius. Namun walaupun tinggal berenam, Tarsius adalah satu-satunya
satwa yang dikenal menerapkan sistem monogami, alias selalu setia dengan satu
pasangan saja. Kalau Spektrum hidup di pohon, lain lagi dengan Pumulus dan
Dayana. Mereka lebih suka bermukim di tanah, di puncak-puncak gunung.
Selain Tarsius, di Taman Nasional
Tangkoko juga ditemui sejenis monyet yang bernama Macacranica (yaki) dan kurang
lebih 149 jenis burung. Yang paling besar adalah burung Rangkong. Orang
Minahasa menyebutnya burung Taon, karena di paruhnya ada strip hitam yang konon
menunjukkan umur dan setiap tahun garisnya bertambah satu.
Tiket masuk Taman Nasional Tangkoko hanya Rp.
3.000,- per orang dan jika Anda membutuhkan pemandu, para petugas di Balai
Taman Nasional ini bisa mengaturnya, dengan biaya antara Rp. 50.000,-hingga Rp.
100.000,- per trip, tergantung lamanya perjalanan dan penghargaan Anda terhadap
jasa mereka.
8.Pulutan
Pulutan merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan
Ramboken, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Sebuah desa khusus
dengan kerajinan tembikar dan perabot rumah dari tanah liat.
9.Watu Pinabetengan
Tempat ini sebetulnya cukup
sederhana. Hanya sebongkah batu besar berukuran 4 x 2 m di puncak sebuah bukit,
yang dipenuhi dengan beberapa coretan yang katanya mengandung makna-makna
tertentu. Tempat ini dipercaya sebagai tempat para leluhur Minahasa keturunan
Toar dan Lumimuut (nenek moyang masyarakat Minahasa) untuk bertemu dan
bermusyawarah. Para leluhur ini (dotu dotu) bertemu di tengah bongkahan batu
besar tersebut dan meninggalkan beberapa bukti seperti goresan-goresan gambar
dan simbol-simbol di permukaan batu. Hingga kini, makna dan arti dari
simbol-simbol tersebut belum dapat dideskripsikan secara pasti.
Watu
Pinabetengan terdapat di Desa Pinabetengan, Kecamatan Tonpase, 50 km atau
satu jam lebih dari Manado. Tak ada kendaraan umum yang melewati obyek wisata
ini, pun tak ada tiket masuk. Selain itu, tak ada penjual makanan atau minuman.
Jadi Anda harus membawa kendaraan sendiri serta bekal yang cukup. Walau begitu,
kini bongkahan batu besar tersebut telah diberi atap dan dipugar dengan baik.
Karena jauh dari jalan besar, Watu Pinabetengan pun menjadi sunyi dan terpencil. Namun di waktu-waktu tertentu, sebagian orang yang mempercayai arti dan makna dari Watu Pinabetengan sebagai tempat yang mampu memberikan berkat tersendiri, berdatangan dari berbagai daerah untuk berdoa meminta berkat dan keberuntungan kepada para leluhur.
Karena jauh dari jalan besar, Watu Pinabetengan pun menjadi sunyi dan terpencil. Namun di waktu-waktu tertentu, sebagian orang yang mempercayai arti dan makna dari Watu Pinabetengan sebagai tempat yang mampu memberikan berkat tersendiri, berdatangan dari berbagai daerah untuk berdoa meminta berkat dan keberuntungan kepada para leluhur.
11.Taman Nasional Laut Bunaken
Taman laut Bunaken berada di
Kel.Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado yang dapat
ditempuh selama 35 menit dari pusat kota dengan menggunakan kapal motor. Kapal reguler berangkat ke Pulau Bunaken setiap pukul 14.00
WITA dengan tarif sekitar Rp. 20.000,- dari Pasar Jengki (muara Sungai Kuala
Jengki). Namun tentunya pilihan ini hanya untuk yang ingin menginap di Pulau
Bunaken. Sebab, dari Bunaken, kapal ini baru kembali ke Manado sekitar pukul
08.00 WITA keesokan harinya. Untuk waktu yang lebih bebas, puluhan perahu
sewaan tersebar di pelabuhan di depan Hotel Celebes, Jl. Rumambi (Kompleks
Pasar Ikan Tua). Mulai dari perahu kayu yang membutuhkan waktu 1 jam ke Bunaken
hingga speedboat yang hanya memakan waktu separuhnya. Harga per hari pun
beragam, mulai dari Rp. 300.000,hingga Rp. 500.000,-.
Pada awalnya Bunaken adalah pulau
karang. Luas wilayahnya sekitar 887,5 hektar dengan kondisi morfologi sedikit
bergelombang. Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu Taman Laut terindah
di dunia. Sebagian besar wilayah pantainya terdiri dari hutan bakau dan pasir
putih. Lautnya terdapat terumbu karang keras dan lembut, dinding karang yang
terjal, dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan
hiu, kura-kura, Mandarin Fish, kuda laut, ikan pari, dan yang terkenal adalah
ikan purba Raja Laut (Coleacant) dan masih banyak lagi yang membentuk taman
laut nan indah.
Keindahan taman lautnya dapat dilihat
pada lokasi-lokasi yang disebut dengan Lekuan 1, 2, dan 3, Fukui, Mandolin,
Tanjung Paragi, Ron’s Point, Sachiko Point, Pangalisang, Muka Kampung, dan
Bunaken Timur. Merupakan tempat wisata Laut dan wisata bahari dengan obyek
kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan,
berupa menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu
berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving
(menyelam), dan photografi underwater (foto bawah laut); serta berjemur badan
dan tamasya pantai. Fasilitas yang disediakan di taman laut Bunaken, yaitu
perahu berkaca, diving center, cottage (penginapan) rumah makan, pendopo, dan
kios cenderamata.
IV.Kendala-kendala
tempat wisata di Provinsi Sulawesi Utara
·Terbatasnya penerbangan langsung dari
luar negeri.
·Terbatasnya fasilitas di Bandara Sam
Ratulangi Manado dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan untuk mendukung
kenyamanan penumpang sebagai banadara internasional terutama soal kebersihan
dan modernisasi fasilitas.
·Terbatasnya kapasitas ruas jalan
antar destinasi pariwisata Bogani Nani Wartabone, Manado Kota, Tomohon-Tondano,
Bunaken dan Bitung-Lembeh, Likupang dan Sangihe Talaud dalam aksebilitas darat.
·Belum terintegrasinya jaringan
aksebilitas dan moda angkutan transportasi, khususnya di titik hub untuk
mendukung kemudahan pergerakan wisatawan antar destinasi.
V.Saran
- Menurut kami fasilitas di bandara sam ratulangi Manado
dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan terutama soal kebersihan dan
modernisasi fasilitas sehingga dapat membuat kenyamanan bagi parawisatawan yang
datang ke provinsi sulawesi utara.
- Membuat jaringan
aksebilitas dan moda angkutan transportsi khususnya di titik hubungan untuk
mendukung pergerakan wisatawan antar destinasi dan menambahkan kapasitas ruas
jalan antar destinasi pariwisata Bogani Nani Wartabone,Manado Kota,
Tomohon-Tondano,Bunaken dan Bitung-Lembah Lingkupang dan sangihe Talaud dalam
akses aksebilitas darat.
- Menjaga kebersihan
di kawasan pariwisata khususnya Sulawesi utara untuk kenyamanan para wisatawan
dan jangan merusak tempat parawisata dan kita harus melestarikan tempat-tempat
pariwisata serta mahluk hidup yang ada di dalamnya.
postingannya mantap gan...
BalasHapussangat2 bagus dan bermanfaat infonya :D
Mau menikmati liburan dengan paket wisata unik dari Sumatera Barat, kunjungi kami di TOURS MINANGKABAU
Terima kasih