15611084
4sa01
Cinte Betawi Ke-3 Berlangsung Meriah
Kegiatan “Kibar Budaya untuk
Negeri”, Cinte Betawi ke-3 digelar di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, kemarin.
Sebuah panggung di sisi selatan Monas dipadati warga Jakarta untuk memeriahkan acara ini. Berbagai pernak-pernik tentang Betawi, mulai kuliner seperti selendang mayang, kerak telor, toge goreng, hingga nasi uduk diserbu pengunjung. Pertunjukan budaya juga menyita perhatian, di antaranya pencak silat, tari topeng, ondelondel, dan lenong Betawi. Acara “Kibar Budaya untuk Negeri” dimeriahkan dengan jalan santai.
Sekitar 10.000 peserta turut memeriahkan acara jalan santai dengan rute Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI), dengan hadiah utama satu unit Daihatsu Ayla. Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh acara yang bertujuan mengembangkan budaya Betawi. Menurutnya, mengembangkan kebudayaan Betawi berarti juga mengenalkan Jakarta. Pemprov DKI Jakarta sendiri mewajibkan pegawai negeri sipil untuk menggunakan kebaya khas Betawi.
“Setiap Jumat, pegawai DKI harus menggunakan pakaian tradisional. Dan itu hal yang efektif,” katanya saat membuka acara di Lapangan Monas kemarin. Sylvi menambahkan, saat ini Jakarta merupakan pintu masuk segala budaya, baik dari daerah di Indonesia maupun dari luar negeri. Kegiatan ini dianggap sebagai salah satu bentuk konkret untuk melestarikan budaya Betawi. Dengan demikian diharapkan warga DKI Jakarta tetap bisa mengenal identitas kotanya.
Mantan wali kota Jakarta Pusat ini menuturkan, tahun depan akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Banyak orang dari luar Indonesia yang akan bekerja di Jakarta. Jika tidak ada upaya untuk mempertahankan dan mengenalkan budaya Betawi, dikhawatirkan tradisi lokal tersebut akan punah.
Ridwansyah
Sebuah panggung di sisi selatan Monas dipadati warga Jakarta untuk memeriahkan acara ini. Berbagai pernak-pernik tentang Betawi, mulai kuliner seperti selendang mayang, kerak telor, toge goreng, hingga nasi uduk diserbu pengunjung. Pertunjukan budaya juga menyita perhatian, di antaranya pencak silat, tari topeng, ondelondel, dan lenong Betawi. Acara “Kibar Budaya untuk Negeri” dimeriahkan dengan jalan santai.
Sekitar 10.000 peserta turut memeriahkan acara jalan santai dengan rute Monas hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI), dengan hadiah utama satu unit Daihatsu Ayla. Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh acara yang bertujuan mengembangkan budaya Betawi. Menurutnya, mengembangkan kebudayaan Betawi berarti juga mengenalkan Jakarta. Pemprov DKI Jakarta sendiri mewajibkan pegawai negeri sipil untuk menggunakan kebaya khas Betawi.
“Setiap Jumat, pegawai DKI harus menggunakan pakaian tradisional. Dan itu hal yang efektif,” katanya saat membuka acara di Lapangan Monas kemarin. Sylvi menambahkan, saat ini Jakarta merupakan pintu masuk segala budaya, baik dari daerah di Indonesia maupun dari luar negeri. Kegiatan ini dianggap sebagai salah satu bentuk konkret untuk melestarikan budaya Betawi. Dengan demikian diharapkan warga DKI Jakarta tetap bisa mengenal identitas kotanya.
Mantan wali kota Jakarta Pusat ini menuturkan, tahun depan akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Banyak orang dari luar Indonesia yang akan bekerja di Jakarta. Jika tidak ada upaya untuk mempertahankan dan mengenalkan budaya Betawi, dikhawatirkan tradisi lokal tersebut akan punah.
Ridwansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar