Nama: Najihatul Fitri
Kelas: 2 SA 01
NPM: 15611084
PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
Sukses
dalam menjalankan bisnis usaha kecil merupakan penggabungan dari berbagai macam
aktifitas yang saling terkait satu dengan yang lain. Hal tersebut mencakup
berbagi bidang kegiatan yang meliputi pemasaran, produksi, manajemen, keuangan.
Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah tujuan sebuah usaha
bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang diinginkan oleh
pihak pengelola bisnis. Permasalahan klasik yang selalu muncul dalam rangka
pemberdayaan usaha kecil menengah dan koperasi, salah satunya adalah masalah
permodalan, yang umummya disebabkan karena keterbatasan akses ke sumber-sumber
permodalan, terutama akses ke lembaga keuangan formal seperti bank, disamping
keterbatasan pengetahuan atau kemampuan dalam mencukupi kebutuhan
prosedur/persyaratan perbankan.
2.
Tujuan Penulisan
Tujuan saya adalah untuk berbagi kepada pembaca bagaimana
cara membuat usaha kecil dengan modal yang tidak besar, memberi beberapa tips
sukses dalam membuat usaha kecil, dan bagaimana cara mengatur keuangan dalam
usaha kecil.
3.
Rumusan Masalah
·
Perkembangan Sistem Pembiayaan
·
Manajemen Bisnis
·
Cara Mengatur Keuangan Usaha Kecil
·
Tips Memulai Usaha Kecil dan Meraih
Sukses
·
Cara Memulai Usaha Tanpa Modal
PEMBAHASAN
1.Perkembangan Sistem Pembiayaan
Keberpihakan
dukungan pembiayaan tidak semata untuk memenuhi kebutuhan modal usaha dalam
arti kuantitas. Tetapi lebih penting yaitu membangun sistem pembiayaan yang
melembaga dan cocok bagi KUKM. UKMK tercukupi kebutuhan modal, terjaga kesinambungan
pelayanan dan kemandirian pembiayaan. Sistem pembiayaan seperti ini
mencerminkan nilai strategis yaitu dalam rangka distribusi asset produktif
serta perluasan akses sumber-sumber daya ekonomi. Upaya membangun sistem
pembiayaan yang “tepat” bagi UKMK, tidak dapat dipisahkan dari pengalaman yang
pernah ada. Diskripsi sistem pembiayaan UKMK yang pernah ada dapat dipaparkan
di bawah ini:
a.Sistem Pembiayaan Mikro
Indonesia
mempunyai banyak pengalaman mengembangkan sistem pembiayaan dengan pola manajemen
dari bawah (grass root) atau lebih dikenal sebagai pembiayaan mikro.
Perkembangan sistem pembiayaan mikro secara garis besar ada 2 (dua) jalur.
Pertama, sistem ini lahir dan merupakan bagian dari sistem sosial-kultural
masyarakat. Sistem ini bersifat mandiri dan mengakar kuat di tengah-tengah
masyarakat. Bentuk konkrit penerapan sistem ini diantaranya pola arisan atau
gotong royong. Kedua, sistem pembiayaan mikro yang pertumbuhannya diprakarsai
melalui program pemerintah.
Sistem
pembiayaan mikro secara sepintas terkesan kurang profesional, memiliki cakupan
sempit dan hanya berpusar pada layanan dalam skala sangat sempit. Kesan seperti
ini tidak keliru. Keberadaan sistem pembiayaan mikro justru ditopang oleh
faktor sosial-kultural yang berintegrasi dengan pertimbangan komersial,
menciptakan bangun sistem pembiayaan yang mengakar dan memiliki daya tahan kuat
yang tidak selalu ditemukan pada sistem pembiayaan formal.
b. Kredit Program
Di Indonesia Kredit program pernah menjadi salah satu
sistem pembiayaan UKMK sampai dihentikannya sistem ini pada sekitar tahun 2000.
Pada masa itu tercipta berbagai skim kredit untuk mendukung penyelenggaraan
program pembangunan. Asumsi yang digunakan yaitu kemampuan modal dan bisnis
KUKM masih terbatas sehingga belum kuat untuk bersaing.
Kredit
program pada dasarnya merupakan pembiayaan sistem kredit Bank yang diarahkan
untuk mendukung kepentingan pembangunan. Esensi dukungan pembiayaan kredit
program, sebenarnya serupa dengan sistem pembiayaan grass root. Faktor keterbatasan
kemampuan untuk memenuhi persyaratan kredit Bank, merupakan kelemahan UKMK dan
dijembatani melalui penyediaan kredit berbunga lunak (bersubsidi).
Sebagai
suatu sistem, kredit program ini dapat berjalan dan membantu pembiayaan UKMK.
Namun ada 2 (dua) titik krusial yang menjadi ciri kredit program yaitu bunga
lunak (subsidi) dan batas ambang (treshold) ukuran tingkat kemampuan UKMK.
Penerapan subsidi kredit menciptakan distorsi pasar, tentu saja tidak sejalan
dengan sistem pembiayaan yang efisien. Sedangkan batas ambang kemampuan KUKM,
sejauh ini parameternya masih samar sehingga tidak ada ujungnya.
c. Kredit Komersial
Perbankan
Dengan mendasarkan pada aspek kelayakan usaha, maka
syarat pokok pemanfaatan kredit Bank yaitu dengan melakukan pembenahan dan
peningkatan kemampuan di pihak UKMK sendiri. Dalam lingkup seperti ini, maka
hanya UKMK yang memiliki usaha layak dan memiliki manajemen dan administrasi
rapi yang lebih cepat memanfaatkan peluang kredit Bank. Prasyarat seperti ini
yang sering memperlihatkan hanya sebagian kecil UKMK yang dapat memanfaatkan
kredit Bank.
d. Surat Berharga
Dalam
sepuluh tahun terakhir, sistem pembiayaan surat berharga telah berkembang
pesat. Peraturan perundangan tentang pasar modal melalui Undang-undang RI Nomor
8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, beserta peraturan perundangannya dan juga
dilengkapi infrastruktur pendukungnya seperti lembaga penunjang bursa efek,
konsultan hukum, lembaga penjamin emiten mengarahkan sistem pembiayaan surat
berharga tumbuh menjadi industri keuangan yang prospektif.
Konsentrasi pembiayaan melalui
surat berharga, memang membutuhkan persyaratan yang lebih ketat. Semua ini
sebagai konsekuensi dari sifat transparansi dan profesionalisme perusahaan.
Namun demikian, sistem pembiayaanini tetap prospektif bagi UKMK. Di Indonesia
sampai sekarang baru ada 2 (dua) perusahaan skala UKM yang telah tercatat dan
melakukan penjualan saham melalui pasar modal. Satu diantaranya yaitu PT Apac
Inti Corpora yang merupakan suatu perusahaan patungan yang sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh Koperasi karyawan (Kopkar) Apac Inti Corpora.
e.
Multifinance
Selain sistem
pembiayaan sebagaimana diurakan di atas, masih ada sistem pembiayaan lain
seperti : modal ventura, anjak piutang (factoring), penyewaan (leasing),
pegadaian, asuransi, pemanfaatan laba BUMN bagi pengembangan UKMK serta
investasi masyarakat. Masing-masing memiliki sistem pembiayaan sendiri-sendiri
dan menjadi sumber sumber pembiayaan bagi UKMK. Tingkat pemanfaatan sistem
pembiayaan tersebut oleh UKMK tergantung pada kesesuaian dan pemenuhan
persyaratan masing-masing lembaga.
2.
Manajemen Bisnis
Melalui
sebuah bisnis yang mantap, biasanya sebuah usaha akan meyakinkan untuk dikelola
secara maksimal. Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan
sebuah upaya manajemen bisnis yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja
serta pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu
atau dua orang dari pengelola bisnis tersebut. Beberapa hal yang menjadi
patokan utama manajemen bisnis diantaranya adalah beberapa hal berikut ini:
a.Manajemen produksi
Manajemen
produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait ketersediaan bahan baku
maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah perusahaan bisnis. Manajemen
bisnis di bidang produksi menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa
berlangsung dengan baik sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang
diminati oleh konsumen.
b.Manajemen pemasaran
Manajemen
bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk perencanaan, bentuk, target
serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing
atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya
untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target utama dari sebuah
manajemen pemasaran.
Tanpa
adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka sebuah perusahaan akan
mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income yang diperoleh.
Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah perusahaan. Produk
atau jasa yang kurang bermutu pun akan bisa terjual laris apabila perusahaan
Anda memiliki seorang manajer pemasaran yang handal. Kreatifitas dan inovasi
perlu dijalankan dalam merancang sebuah manajemen bisnis di bidang pemasaran.
c.Manajemen distribusi
Manajemen
bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung manajemen pemasaran.
Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila manajemen
distribusi mengalami hambatan, maka marketing juga akan terganggu. Proses
penyaluran barang produksi atau layanan jasa kepada konsumen sangat ditentukan
oleh bagaimana pola manajemen distribusi tersebut dirancang oleh sebuah
perusahaan.
d.Manajemen financial
Manajemen
finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan
sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut bagaimana
keuangan perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
Tanpa
adanya sebuah manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya
perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami
oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana manajemen keuangan
jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit
ditentukan.
Beberapa
bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh para pengelola
usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis usaha. Tanpa
adanya sebuah manajemen yang baik, maka mustahil sebuah perusahaan akan mampu
berjalan dengan baik seperti yang menjadi harapan pemiliknya.
3.
Cara Mengatur Keuangan Usaha Kecil
Untuk memulai usaha atau mempunyai usaha kecil tentu saja
anda harus mampu untuk mengatur keuangan dengan baik. Salah satu kesalahan yang
sering dilakukan oleh pengusaha yang baru memulai adalah tidak mampu untuk
mengatur keuangannya dengan baik walaupun sebenarnya produknya laku, yang
akhirnya berujung pada kebangkrutan usaha. Berikut ini adalah tips mengatur
keuangan usaha kecil:
a.Memisahkan keuangan
usaha dan pribadi
Gunakan
dompet yang berbeda atau rekening bank yang berbeda. Jangan memakai uang usaha
untuk kebutuhan pribadi, dan jika di tengah jalan memerlukan tambahan modal
dari dana pribadi maka dianggap sebagai pinjaman yang harus dikembalikan.
b.Membayar diri sendiri
(Reward Yourself)
Bayarlah
diri anda jika usaha sudah mulai menguntungkan. Membayar diri sendiri
secara periodik (per bulan/per 3 bulan) bisa dengan gaji bernominal tetap
atau dalam persentase keuntungan bersih.
c.Pencatatan Keuangan
yang rapih
Gunakan
software yang sederhana di komputer misalnya MS Excel atau software sejenisnya.
Buat ringkasan laporan keuangan tiap bulan yang ditujukan kepada diri sendiri
dan pemilik modal. Isinya semisal pemasukan, pengeluaran, pembelian, penjualan,
gross profit, net profit, dan lain-lain.
d.Membuat proyeksi Arus
Kas
Hitung
kebutuhan dana awal lalu buat proyeksi arus kas (pengeluaran dan pemasukan)
untuk memastikan modal yang dimiliki cukup untuk menjalankan usaha setahun ke
depan bahkan bisa memperkirakan berapa lama modal bisa kembali. Ada banyak
contoh perhitungan yang bisa dipakai, Anda bisa mencarinya di toko buku atau
internet.
4.
Tips Memulai Usaha Kecil dan Meraih Sukses
Jika
anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti anda tergiur dengan
kekayaan mereka yang luar biasa. Tapi sadarkah anda, bahwa mereka juga memulai
semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga
bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang. Perusahaan pemula yang berubah
menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia
bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang anda dan
berharap mendapatkan jackpot, anda justru akan terpuruk.
Berikut
10 aturan untuk memulai usaha kecil. Daftar ini lebih untuk membuat anda
menyadari kenyataan yang ada, dibandingkan gila-gilaan mengejar impian
terdahsyat anda dalam berbisnis.
a.Lebih realistis
Saat
membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari
model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan,
entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil
di dunia nyata.
Jangan menginvestasikan uang sendiri. Karena kebanyakan bisnis adalah
perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan
semua rencana, Anda tidak akan bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak
dikejar utang.
b.Perbudak diri sendiri
Jika
Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan
kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan
mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda,
adalah Anda sendiri.
c.Hargai waktu
Beri
nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat
Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu
untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke
toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut,
karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan
budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.
d.Rekrut karyawan
dengan baik
Tanpa
memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari
luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa,
dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat
disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut
karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.
e.Jual kelebihannya,
bukan harganya
Saat
Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika
Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan
atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan,
untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai
yang lebih baik.
f.Ketahui angka dasar
Mengetahui
berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa
toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan
pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka,
dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap
hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang
g.Gunakan teknologi
terbaru
Teknologi
anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat
murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar.
Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.
h.Perlakukan vendor
dengan baik
Perlakukan
vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para
pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume
pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada
peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga
dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.
i.Jadilah yang terbaik
Anda
tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus
lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan
itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar. (Sumber: The
Washington Post/Slate Magazine).
5.
Cara Memulai Usaha Tanpa Modal
Merintis bisnis sebenarnya tidak susah-susah amat. Siapa
pun bisa, bahkan tanpa uang sepeser pun. Justru, mempertahankan bisnis
itu yang paling susah dan paling penting. Banyak bisnis gagal di tengah jalan
gara-gara persiapan dan eksekusi kurang matang. Kerjakan dulu pekerjaan rumah
Anda sebelum memulai bisnis tanpa modal. Anda wajib tahu siapa saja dan
apa yang dibutuhkan pelanggan, termasuk keunikan bisnis Anda dibanding
kompetitor. Jika Anda pikir sudah punya jawaban atas ketiga pertanyaan ini,
berarti Anda sudah bisa mulai usaha. Paling penting, jika produk Anda nice,
maka perusahaan investasi dan investor individual akan bermurah hati
menginvestasikan uang mereka pada bisnis Anda. Jika Anda termasuk orang yang
punya ide inovatif tapi tak punya modal, simak beberapa tips berikut ini:
a.Pinjam uang
Teman
yang ada ketika sedang dibutuhkan, inilah teman sejati. Pernah dengar kalimat
seperti ini? Nah, pinjam uang dari teman dan jelaskan padanya mengenai potensi
produk yang akan Anda luncurkan. Yakinkan dia seberapa besar profit yang bisa
Anda dapatkan dari produk niche brilian itu. Tapi jangan terlalu membual,
jelaskan dengan perhitungan yang masuk akal. Selain teman, Anda juga bisa
meminjam uang dari kerabat keluarga.
b.Sewa tempat
Pernah
dengan istilah SOHO? Artinya, small office home office. Jadi Anda tidak perlu
pusing sewa tempat lagi untuk ruangan kantor. Kalau Anda punya sisa ruang di
rumah, ubahlah jadi ruang kantor.
c.Cari rekanan kerja
Cari
rekan kerja dari lingkaran teman-teman atau saudara Anda yang mau berinvestasi
ke dalam bisnis Anda. Mungkin ini bisa meringankan beban sekaligus menolong
Anda mendapatkan ide-ide baru. Mungkin juga, Anda dan rekan bisa menciptakan
keajaiban baru.
d.Pekerjakan staf
dengan sistem bagi hasil
Tidak
ada salahnya mempekerjakan orang dengan sistem bagi hasil. Anda bisa menghemat
banyak uang dan mereka akan mendukung penuh bisnis Anda.
e.Buat website
Google
menawarkan website gratis bagi usaha kecil menengah. Jadi Anda tidak perlu
mengeluarkan banyak uang untuk menciptakan dan merancang sebuah website.
Website bisnis bisa menggaet banyak pelanggan baru. Copy dan paste URL website
ke akun jejaring sosial pribadi Anda, lalu minta bantuan teman-teman untuk
mempromosikan ke kenalan mereka. Kemungkinan Anda menjaring pelanggan potensial
sangat besar.
f.Fokus
Jika
bisnis Anda tidak langsung menghasilkan profit (sebagian besar memang tidak),
fokuslah untuk terus memperbaiki bisnis Anda dan cari tahu apakah ada yang
salah.
g.Cari pekerjaan paruh
waktu
Biasanya
Anda akan menghadapi banyak tantangan dalam mengumpulkan modal. Jadi kalau Anda
ada waktu atau kesempatan bekerja paruh waktu, ambil saja. Investasikan separuh
gaji ke bisnis Anda.
h.Negosiasikan
segalanya
Semuanya
bisa dinegosiasi. Jadi, negosiasikan dengan bank-bank untuk membantu pemodalan
bisnis Anda. Banyak bank di luar sana yang mau meminjamkan pinjaman bebas
kolateral bagi start-up dan UKM. Yakinkan bank mengenai kehebatan dan potensi
produk Anda.
PENUTUP
Kesimpulan:
Sistem
pembiayaan UKMK yang pernah ada adalah system pembiayaan mikro, kredit program,
kredit komersial perbankan, surat berharga, multifinance. Beberapa hal yang
menjadi patokan utama manajemen bisnis adalah manajemen
produksi, manajemen pemasaran, manajemen
distribusi, manajemen financial. Tips memulai usaha kecil dan
meraih sukses adalah diantaranya kita harus lebih realistis,
perbudak
diri sendiri, menghargai waktu, merekrut
karyawan dengan baik, menjual kelebihan pruduk bukan harganya,
mengetahui
angka dasar, menggunakan teknologi terbaru, perlakukan
vendor dengan baik, dan jadilah yang terbaik. Cara memulai usaha
tanpa modal adalah pinjam uang, sewa
tempat, cari
rekanan kerja, buat website, focus, cari
pekerjaan paruh waktu, dan negosiasikan segalanya.
Saran:
Setiap orang tentunya
menginginkan bisnisnya berkembang. Salah satu kunci agar bisnis bisa berkembang
adalah disiplin dalam mengelola keuangan. Dan apabila kita ingin membuat suatu
usaha dalam skala kecil, namun terbentur dengan masalah modal, maka tips diatas
akan sangat berguna untuk mencapai keinginan anda dalam membuat usaha. Jika
kita sudah memiliki sebuah usaha kecil maka kita harus mampu menstabilkan bahkan mengembangkan usaha
tersebut