Najihatul Fitri
2 SA 01
Soft Skill "Kewirausahaan"
15611084
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahuwataala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kewirausahaan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Softskill.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Jakarta,
April 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal
denganunternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an
di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an
banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang
yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian,
hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian
nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian kewirausahaan
2. Hakekat
kewirausahaan
3. Ciri – ciri dan
karakteristik kewirausahaan
4. Peran
kewirausahaan dalam perekonomian nasional
C. Tujuan Penulisan
Diharapkan pembaca dapat memahami tentang pengertian kewirausahaan, hakekat kewirausahaan, ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan, dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.Pengertian
Kewirausahaan
Wirausaha
adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
Kewirausahaan
atau dalam bahasa perancis disebut enterpreneurship dan jika diterjemahkan
secara harfiah mempunyai arti perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku
mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa, dan karya atau mampu
menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk
mencapai prestasi maksimal. Stoner James: Kewirausahaan adalah kemampuan
mengambil faktor-faktor produksi (lahan kerja, tenaga kerja, dan modal)
menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari
peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.
Jadi
wirausaha itu mengarah pada orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk
kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melakukan usaha atau
kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada didalamnya adalah
seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset
lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada
sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan
aturan baru.
Kewirausahaan
dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras
dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial,
dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian
personal. Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki pleh
seorang wirausahawan, yaitu:
1. Proses
berkreasi, yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata, namun juga
audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen
yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semaikn besar
fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses
kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan
resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar
pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial.
4. Memperoleh
reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan
yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya
dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
2.
Hakekat Kewirausahaan
Ada 6
hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu:
a. Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) (Drucker, 1959).
c. Kewirausahaan adalah suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
d. Kewirausahaan adalah suatu nilai
yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan
usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
e. Kewirausahaan adalah suatu proses
dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda
(inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
f. Kewirausahaan adalah usaha
menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui
cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut
dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
3. Ciri-ciri dan karakteristik kewirausahaan
Ciri-ciri seorang
wirausahawan adalah:
·
Percaya diri
·
Berorientasikan tugas dan hasil
·
Pengambil risiko
·
Kepemimpinan
·
Keorisinilan
·
Berorientasi ke masa depan
·
Jujur dan tekun
Menurut Munawir Yusuf (1999)
ciri kewirausahaan yaitu:
·
Motivasi berprestasi
·
Kemandirian
·
Kreativitas
·
Pengambilan resiko (sedang)
·
Keuletan
·
Orientasi masa depan
·
Komunikatif dan reflektif
·
Kepemimpinan
·
Locus of Control
·
Perilaku instrumental
·
Penghargaan terhadap uang
Ciri dan Kemampuan
Wirausahaan Tangguh:
·
Berpikir dan bertindak strategik,
adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk
yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
mengatasi masalah.
·
Selalu berusaha untuk mendapat
keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
·
Berusaha mengenal dan mengendalikan
kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan
kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
·
Selalu berusaha meningkatkan kemampuan
dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat
kerja serta pemupukan permodalan.
Ciri-ciri seorang wirausahaan
adalah:
·
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.
·
Selalu berusaha untuk berprestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang
kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
·
Memiliki kemampuan mengambil risiko dan
suka pada tantangan.
·
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat
bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
·
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
·
Memiliki persepsi dan cara pandang yang
berorientasi pada masa depan.
·
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama
dengan kerja keras.
Pendapat lain M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan
delapan karakteristik yang meliputi :
·
Memiliki rasa tanggung jawab atas
usaha-usaha yang dilakukannya.
·
Lebih memilih risiko yang moderat.
·
Percaya akan kemampuan dirinya untuk
berhasil
·
Selalu menghendaki umpan balik yang
segera
·
Berorientasi ke masa depan, perspektif,
dan berwawasan jauh ke depan
·
Memiliki semangat kerja dan kerja keras
untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik .
·
Memiliki ketrampilan dalam
mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
·
Selalu menilai prestasi dengan uang.
4.Peran Kewirausahaan dalam Perekonomian Nasional
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya
tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya
beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu,
berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya
ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang
wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
·
Menciptakan lapangan kerja
·
Mengurangi pengangguran
·
Meningkatkan pendapatan masyarakat
·
Mengombinasikan faktor–faktor produksi
(alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·
Meningkatkan produktivitas nasional
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan:
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Ciri-ciri
seorang wirausahawan adalah Percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil
risiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi pada masa depan, jujur, dan
tekun.
Peran
seorang wirausahawan terhadap suatu negara adalah menciptakan lapangan kerja, mengurangi
pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, mengombinasikan faktor–faktor
produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian), meningkatkan produktivitas
nasional.
Saran:
1.Kita sebagai wirausahawan harus bekerja keras dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang kita geluti, agar mencapai suatu tujuan yang kita inginkan.
2. Kita sebagai wirausahawan harus berani dan siap menanggung segala resiko pada usaha yang sedang kita geluti, dan hal tersebut bukan berarti akhir usaha tersebut.
3. Kita sebagai wirausahawan harus kreatif dan inofatif, agar kita dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang kita jumpai.
4. Kita sebagai wirausahawan harus berfikir yang positif dan selalu berambisi ingin maju dengan komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan.
5. Kita sebagai wirausahawan harus tanggap dan cepat dalam memanfaatkan peluang usaha.
6. Kita dalam menjalankan sebuah usaha harus menyusun strategi yang sistematis, agar usaha kita berjalan dengan baik.
7. Kita mendirikan sebuah usaha, sebelumnya harus benar – benar difikirkan secara matang, baik dalam aspek keuangan, aspek potensi pasar, aspek produksi, aspek pelanggan, aspek pesaing, dan aspek produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar